Pria-pria Vanuatu bersiap melompat dari menara kayu setinggi kurang lebih 9,1 meter. (Foto: Dailymail) Tapi, jangan bangga atau mencap diri berani dulu. Bungee jumping yang biasa Anda lakukan masih belum seberapa. Kalau mau tantangan berbungee jumping lebih ekstrim lagi, coba datang ke Vanuatu yang ada di Pulau Pasifik Selatan. Mau tahu seperti apa bungee jumping yang mereka lakukan? Anda pasti akan merasa keder bila mengetahuinya.
Berdasarkan berita yang dilansir dari Dailymail, Kamis (3/4), aksi bungee jumping ala penduduk Vanuatu dilakukan di atas menara setinggi 9,1 meter dari permukaan tanah. Menara itu terbuat dari potongan kayu yang diikat dengan tali berupa akar pohon.
Aksi "bungee jumping" ini merupakan ritual di masyarakat Vanuatu yang sudah berlangsung turun-temurun dan hanya dilakukan oleh kaum pria yang sudah memasuki masa akil balik. Saat naik menara, harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai kaki menginjak pada kayu yang sudah lapuk. Tantangan menegangkan belum selesai. Bungee jumping yang dilakukan, menggunakan seutas akar kayu yang panjang, berfungsi sebagai tali yang mengikat kaki Anda.
Bagian paling seru dan menakutkan adalah Anda harus melompat menjauhi menara sebisa mungkin. Jika salah melompat, tubuh Anda akan menabrak dinding menara, yang bagian sisi luarnya berbentuk runcing karena terdiri atas ujung kayu.
Ritual ini sangat berbahaya dan bukan tanpa korban, diketahui beberapa pria menderita terkilir pergelangan kaki dan bahkan ada yang meniggal. Selain itu, ukuran tali harus Anda ukur seteliti mungkin. Bila tidak, kepala Anda yang harus berada di bawah, akan menyentuh tanah dengan keras, hingga bisa membahayakan nyawa Anda.
Aksi bungee jumping ala penduduk Vanuatu ini dilakukan saat Naghol, tradisi yang harus dijalani pemuda akil balik di pulau itu. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh penduduk setempat selama bulan April dan Mei. Penduduk setempat menyebut bungee jumping itu sebagai 'menyelam tanah'.
Momen itu diabadikan oleh fotografer bernama Steve Davey yang berasal dari Brixton, London. Pria berusia 46 tahun itu selalu ingin menyaksikan aksi 'menyelam tanah', setelah melihat film dokumenter David Attenborough, ketika ia masih kecil. Menurutnya, aksi itu menarik jika bisa disaksikan secara langsung.
Lihatlah, pria ini berjarak hanya beberapa inci dari kematian sebelum ia memantul kembali. "Saya cukup beruntung bisa menyaksikan 'menyelam tanah' yang dilakukan sebagai tradisi para penduduk di pulau Vanuatu. Itu adalah pengalaman hebat, untuk bisa mengabadikan momen tradisi kuno dalam rekaman kamera," ungkap Davey.
Ia mengatakan, tradisi yang dilakukan itu merupakan bagian nyata dari budaya yang ada di pulau itu. Kaum perempuan mengenakan pakaian tradisionalnya dan para tetua memantau anak laki-laki yang melompat dari atas menara.
Membenamkan diri di dalam tanah adalah bagian dari budaya di pulau itu, dan para orang tua akan bernyanyi selama ritual itu berlangsung. Menara dibuat oleh penduduk selama dua hingga tiga pekan. Penduduk membuat menara dengan tingkatan yang berbeda, yang disesuaikan dengan usia anak laki-laki yang akan menjalani prosesi itu. Menara itu pun hanya digunakan sekali. Usai prosesi 'menyelam tanah' dilakukan, menara langsung dirobohkan.
Sumber : http://www.terungkap.info
Posted by 20.37 and have
, Published at